Rabu, 18 April 2012

organisasi-organisasi dibalik kemerdekaan RI

     Indonesia terkenal akan keragaman budayanya. kita perlu bangga terhadap perbedaan itu, karena banyak negara yang terpecah-belah akibat terdapat perbedaan didalamnya. khususnya ketika Indonesia hendak merdeka. banyak organisasi-organisasi kemerdekaan yang mana tiap organisasi tersebut memiliki ideologi yang berbeda-beda. namun organisasi-organisasi tersebut mau bergerak dalam satu jalan, satu tujuan, yaitu berjuang merebut kemerdekaan. Oganisasi-organisasi tersebut ialah:

1. Sarekat Islam (non kooperatif pada hindia belanda)
       Pada tahun 1912, oleh pimpinannya yang baru Haji Oemar Said Tjokroaminoto, nama SDI diubah menjadi Sarekat Islam (SI). Hal ini dilakukan agar organisasi tidak hanya bergerak dalam bidang ekonomi,
tapi juga dalam bidang lain seperti politik. Jika ditinjau dari anggaran dasarnya, dapat disimpulkan tujuan SI adalah sebagai berikut:
  1. Mengembangkan jiwa dagang.
  2. Membantu anggota-anggota yang mengalami kesulitan dalam bidang usaha.
  3. Memajukan pengajaran dan semua usaha yang mempercepat naiknya derajat rakyat.
  4. Memperbaiki pendapat-pendapat yang keliru mengenai agama Islam.
  5. Hidup menurut perintah agama.
SI tidak membatasi keanggotaannya hanya untuk masyarakat Jawa dan Madura saja. Tujuan SI adalah membangun persaudaraan, persahabatan dan tolong-menolong di antara muslim dan mengembangkan perekonomian rakyat. Keanggotaan SI terbuka untuk semua lapisan masyarakat muslim. Pada waktu SI mengajukan diri sebagai Badan Hukum, awalnya Gubernur Jendral Indenburg menolak. Badan Hukum hanya diberikan pada SI lokal. Walaupun dalam anggaran dasarnya tidak terlihat adanya unsur politik, tapi dalam kegiatannya SI menaruh perhatian besar terhadap unsur-unsur politik dan menentang ketidakadilan serta penindasan yang dilakukan oleh pemerintah kolonial. Artinya SI memiliki jumlah anggota yang banyak sehingga menimbulkan kekhawatiran pemerintah Belanda.
Seiring dengan perubahan waktu, akhirnya SI pusat diberi pengakuan sebagai Badan Hukum pada bulan Maret tahun1916. Setelah pemerintah memperbolehkan berdirinya partai politik, SI berubah menjadi partai politik dan mengirimkan wakilnya ke Volksraad tahun 1917.

2. Partai Komunis Indonesia(non kooperatif pada Hindi-Belanda)
          Partai Komunis Indonesia berdiri pada tahun 1920. tokoh yang mempelopori organisasi ini adalah Semaoen, Darsono dan snevliet. sesuai dengan namanya, paratai ini berideologo komunis. Pada awalnya PKI adalah gerakan yang berasimilasi ke dalam Sarekat Islam. Keadaan yang semakin parah dimana ada perselisihan antara para anggotanya, terutama di Semarang dan Yogyakarta membuat Sarekat Islam melaksanakan disiplin partai. Yakni melarang anggotanya mendapat gelar ganda di kancah perjuangan pergerakan Indonesia. Keputusan tersebut tentu saja membuat para anggota yang beraliran komunis kesal dan keluar dari partai dan membentuk partai baru yang disebut ISDV. Pada Kongres ISDV di Semarang (Mei 1920), nama organisasi ini diubah menjadi Perserikatan Komunis di Hindia. Samaoen diangkat sebagai ketua partai. Tujuan Organisasi ini untuk menyebarkan Marxisme di kalangan kaum buruh dan Raya Indonesia, dengan cara Pemberontakan G30S/PKI.
 
3. Partai Nasional Indonesia(non kooperatif pada Hindia-Belanda)
         Berdiri pada tahun 1927 dengan nama Perserikatan Nasional Indonesia. Didirikan di Bandung oleh para tokoh nasional seperti Dr. Tjipto Mangunkusumo, Mr. Sartono, Mr Iskaq Tjokrohadisuryo dan Mr Sunaryo. Selain itu para pelajar yang tergabung dalam Algemeene studie club yang diketuai oleh Ir. Soekarno turut pula bergabung dengan partai ini. Kemudian Organisasi ini berganti nema menjadi Partai Nasional Indonesia Pada tahun 1928. Tujuan Organisasi ini untuk menggalang kesatuan aksi melawan imperealisme atau penjajah, dengan cara membentu badan koordinasi(PPPKI). pada tahun 1929 PNI dianggap membahayakan Belanda karena menyebarkan ajaran-ajaran pergerakan kemerdekaan sehingga Pemerintah Hindia Belanda mengeluarkan perintah penangkapan terhadap tokoh-tokoh PNI di Yogyakarta seperti Soekarno, Gatot Mangkupraja, Soepriadinata dan Maskun Sumadiredja. Pada tahun 1930 Pengadilan para tokoh yang ditangkap ini dilakukan. Setelah diadili di pengadilan Belanda maka para tokoh ini dimasukkan dalam penjara sukamiskin, Bandung. Dalam masa pengadilan ini Ir. Soekarno menulis pidato "Indonesia menggugat" dan membacakannya di depan pengadilan sebagai gugatannya.        
    
4. PARINDRA(kooperatif pada Hindia-Belanda)
       PARINDRA berdiri pada tahun 1935. Partai Indonesia Raya atau Parindra adalah suatu partai politik yang berdasarkan nasionalisme Indonesia dan menyatakan tujuannya adalah Indonesia Mulia dan Sempurna (bukan Indonesia Merdeka). Parindra menganut azas cooperatie alias bekerja sama dengan pemerintah Hindia-Belanda dengan cara duduk di dalam dewan-dewan untuk waktu yang tertentu. Partai ini merupakan gabungan dari PBI, Serikat Selebes, Serikat sumatera, Serikat Ambon, Budi Utomo dan lainnya sebagai tanda berakhirnya fase kedaerahan dalam pergerakan kebangsaan. Tokoh yang mempelopori partai ini adalah Dr. Sutomo dan Husni Thamrin.Tujuan pembentukan organisasi ini adalah Indonesia mulia dan sempurna (bukan indonesia merdeka) dan mencapai indonesia raya.
hal-hal yang dilakukan partai ini adalah :
     a.  Bekerja sama dengan pemerintah Kolonial Belanda 
     b. Mendirikan Rukun Tani.
     c. Menyusun serikat pekerja perkapalan dengan mendirikan Rukun Pelayaran Indonesia (Rupelin).
     d. Menyusun perekonomian dengan menganjurkan Swadeshi (menolong diri sendiri).
     e. Mendirikan percetakan-percetakan yang menerbitkan surat kabar dan majalah.
     f. mendirikan Bank Nasional Indonesia di Surabaya.



sumber : Wikipedia dan berbagai sumber